Pertamakali ada pelatihan kurikulum 2013 aku memang belum menjadi peserta, karena sesuai kesepakatan awal, pelatihan kurikulum 2013 yang pertama untuk guru sejawat saya di sekolah. Tapi ketika ada pelatihan lagi, giliran saya yang mengikuti. Saat itu, kita belum melaksanakan kurikulum 2013 karena memang belum ditunjuk sebagai guru sasaran.
Pertamakali mengikuti pelatihan, saya belum terlalu mengerti apa yang diinginkan kurikulum 2013 terhadap kita. Setelah mengikuti pelatihan dan mempelajari materi, melaksanakan tugas yang diberikan nara sumber, saya mendapatkan sedikit pengertian bahwa kurikulum 2013 menginginkan guru dapat menjadi fasilitator pendidikan bagi siswa karena siswa dituntut mencari sendiri informasi dari kegiatan pembelajaran dan guru hanya dituntut untuk menilai sikap, keterampilan dan pengetahuannya.
Liburan akhir semester tahun ini, saya dan teman sejawat saya sebagai guru IPA tingkat SMP harus mengikuti pelatihan lagi karena kurikulum 2013 harus dilaksanakan mulai tahun ajaran baru untuk kelas 7 dan 8. Saya sedikit heran walaupun tidak bisa protes. Mengapa kelas 8 juga harus memakai kurtilas? Apakah materinya tidak akan tumpang tindih nantinya?
Dengan harapan besar kami mengikuti pelatihan lagi. Pada pelatihan kali ini kami diharuskan mempraktekkan pembelajaran di kelas yang sudah dirancang sesuai dengan kurikulum 2013, sehingga kami sudah memiliki gambaran mengenai hal-hal yang akan kami lakukan pada saat pembelajaran nantinya. Tapi masih ada pertanyaan yang belum terjawab tentang cara penilaian yang harus kita lakukan. Penilaian yang harus ada di setiap pertemuan minimal harus ada penilaian sikap dan keterampilan atau pengetahuan. Bagaimana kita menilai sikap 25 siswa dalam satu pertemuan?
Sebagai sie kurikulum di sekolah, saya memiliki pekerjaan rumah untuk membuatkan format penilaian yang sesuai dengan kurtilas sebelum tahun pelajaran baru dimulai. Mulailah saya pelajari cara penilaian dan format rapor yang harus ditulis nantinya. Hal yang perlu dipersiapkan pertama ternyata aplikasi rapor. Dengan membuat aplikasi rapor akan memudahkan wali kelas untuk mencetak rapor, karena rapor kurikulum 2013 harus disertai capaian kompetensi yang merupakan uraian kemampuan siswa. Dengan menggunakan aplikasi, maka akan memudahkan wali kelas mencetak rapor. Akhirnya dengan browsing di internet, saya menemukan aplikasi yang paling mudah dipahami dan dapat disesuaikan dengan format nilai yang saya buat. Saya siap menyebarkan format penilaian untuk tahun pelajaran baru 2014/2015 kepada teman-teman guru di sekolah.
Tibalah saatnya melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah. Ada kehebohan di sekolah saat pertama masuk karena buku siswa untuk peserta didik belum siap. Kepala sekolah menginstruksikan untuk segera memfotocopy bab 1 untuk setiap mapel dan dibagikan kepada setiap siswa. Jadilah guru-guru memfotokopi buku siswa untuk peserta didik.
Sesuai dengan pelatihan, pembelajaran kali tidak diawali dengan materi, hanya menyampaikan motifasi yang dapat mengantarkan siswa pada materi hari itu. Kebetulan hari pertama masuk sekolah, saya mengajar kelas 8, dengan tema sistem gerak. Siswa saya berikan sedikit arahan tentang gerak dengan tanya jawab sebentar kemudian saya minta mereka mengamati daun putri malu yang kebetulan ada di depan kelas. Semua siswa keluar kelas untuk bisa langsung mengamati daun putri malu yang diberikan rangsang berupa sentuhan, panas dan dingin. Saya hanya mengamati bagaimana siswa melaksanakan pengamatan secara berkelompok dan menilai aspek keterampilan seperti yang diinginkan kurtilas. Walaupun siswa umumya sudah bisa melaksanakan kegiatan masih ada pertanyaan dari siswa untuk mengisi tabel pada lembar kegiatan siswa. Pada saat di kelas, barulah saya mengajak siswa untuk membahas bersama hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa kemudian membuat kesimpulan bersama tentang materi hari itu. Saya mulai agak terbiasa dengan kurtilas, karena sejak dulu saya memang senang mengajar dengan memperlihatkan langsung fenomena IPA kepada siswa daripada hanya menceritakannya. Saya merasa kurtilas sesuai dengan cara mengajar saya. Tapi saya masih belum terbiasa dengan penilaian sikap spiritual dan sosial yang harus dilakukan. Akhirnya saya melakukan penilaian spiritual dan sosial dengan memfokuskan penilaian pada beberapa anak untuk setiap pertemuan, sehingga dalam satu bab semua siswa akan dapat dinilai.
Awal agustus sekolah kami mengadakan pertemuan untuk membahas cara penilaian dan penggunaan aplikasi rapor. Dari pertemuan tersebut kami akhirnya sepakat menggunakan aplikasi rapor tertentu dan mempraktekkannya. Tetapi awal september, kami mendapat panggilan untuk pelatihan tentang penilaian kurtilas dari MKKS. Kami mendapat informasi bahwa peraturan menteri untuk penilaian telah berubah. Kami hanya terheran-heran, belum selesai kami laksanakan, kurtilas berubah lagi. KTSP buku 1 sudah kami sahkan ke Dinas Pendidikan, belum dilaksanakan sepenuhnya, sudah ada perubahan. Pelatihan penilaian di sekolah yang sudah dilaksanakan tidak ada gunanya. Peraturan penilaian berubah, tentu saja aplikasi rapor juga berubah. Buku siswa pun sampai sekarang belum kami terima. Siswa hanya menggunakan fotokopi buku siswa.
Sebagai guru, saya hanya bisa melaksanakan kurtilas sebaik-baiknya demi peserta didik. Tapi ada sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi di kelas, dengan kegiatan praktek langsung sesuai kurtilas, siswa saya yang biasanya diberikan rumus, dapat mencari rumus sendiri berdasarkan hasil praktek. Bagi guru di SMP yang mewah (mepet sawah/sekitar sawah) seperti saya, hal sekecil ini begitu membahagiakan.
Tampilkan postingan dengan label belajar mengajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label belajar mengajar. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 01 November 2014
Pengalamanku dengan kurtilas
Senin, 19 Agustus 2013
Kursus Online Teaching and Learning 1 (minggu 1)
Sejak minggu lalu aku mengikuti kursus online tentang Teaching and Learning yang diadakan oleh www.coursera.org, ternyata walaupun aku telah mengajar lebih dari 10 tahun, tapi saat mengikuti kursus ini rasanya pandanganku dan pengetahuanku tentang belajar dan mengajar serasa terlalu dangkal dan masih banyak yang harus aku pelajari.
Kursus ini diadakan oleh Commenwealth of Education Trust dan materi disampaikan oleh
Profesor Mac Beath
Kursus ini terbagi dalam 4 minggu, setiap minggu diadakan kuis. Perminggu ada 4 materi yang harus dipelajari yang disediakan dalam bentuk video, power point dan text.
Kursus minggu 1
Video 1 Tentang kursus
Tujuan mengajar : bukan untuk menghasilkan pembelajaran,
tapi untuk menghasilkan kondisi untuk pembelajaran.
Kursus minggu 1 video 2
Pertanyaan penting :
- Apa arti menjadi guru?
- Apa yg sudah saya pelajari tentang mengajar?
- Apa pengalaman mengajar saya yang paling kuat?
Hal yang berkaitan dengan mengajar :
1. Rencana mengajar
2. Peserta didik dan pembelajaran
3. Kurikulum
4. Ujian
5. Profesionalitas
6. Hubungan dengan pihak lain
Yang harus kita ketahui sebelum membuat rencana pembelajaran
:
1. Siapa peserta didik kita?
2. Apa yang mereka ketahui, mereka rasakan dan mereka kerjakan?
3. Bagaimana kita mendorong murid kita ke jalan yang benar dan berarti bagi mereka?
4. Apa strategi yang paling efektif untuk menggiatkan pembelajaran?
5. Apa teori pokok dalam pembelajaran?
Pertanyaan tentang kurikulum :
1. Apa arti ‘kurikulum’ bagi kita?
2. Adakah pengertian yang lain dari ‘kurikulum’?
3. Apa perbedaan pengertian kedua ‘kurikulum tersebut?
4. Apa hubungan antara murid saya dengan kurikulum?
5. Bagaimana saya menggunakan kurikulum untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran pada siswa?
Rencana Mengajar dan pembelajaran
(rencana persiapan pembelajaran)
1. Formulating Goals (menetapkan tujuan)
2. Engaging student (mempersiapkan siswa)
3. Planning lessons (Perencanaan pelajaran)
4. Organising resourses (mengatur sumber belajar)
5. Developing strategis (mengembangkan strategi)
6. Comunicating achievement (komunikasi yang baik)
Macam-macam tes
1. Tes diaknostik
2. Tes formatif
3. Tes sumatif
4. Rapor
Diantara ketiga tes tersebut harus ada feedback atau
evaluasi bagi kita.
Pengembangan hubungan dengan :
1. Siswa
2. Teman sejawat
3. Keluarga
4. Komunitas yang lebih luas
5. Kepala sekolah
Apa pengertian menjadi guru professional?
1. Etika (sopan santun)
2. Kode etik dan standar mengajar
3. Tanggung jawab secara administrative
4. Filisofi pribadi dalam mengajar
5. Menjadi bagian dari komunitas pembelajaran untuk berbagi ilmu
6. Mencari nasehat bagaimana meningkatkan pengajaran
7. Rencana pengembangan masa depan sebagai guru
Apa yang kita inginkan untuk anak-anak kita?
Menurut Gadner (1999)
, saya ingin anak-anak saya mengerti tentang dunia bukan hanya Karena dunia
sangat menarik dan pikiran manusia sangat ingin tahu , tapi saya ingin mereka
mengerti dunia agar mereka dapat membuat dunia lebih baik.
Pengetahuan tidak sama dengan moral, tapi kita harus
mempunyai pengetahuan untuk menghindari kesalahan masa lalu dan bergerak kea
rah yang produktif. Bagian penting dari pengertian ini adalh mengetahui siapa kita dan apa yang dapt
kita lakukan. (Gagner 1999, 180-181
Label:
belajar,
belajar mengajar,
guru,
kursus gratis,
kursus online,
metode pembelajaran,
pembelajaran,
rencana pembelajaran,
sekolah,
siswa,
strategi pembelajaran
Langganan:
Postingan (Atom)